Rabu, 19 Januari 2011

PELATIHAN KADER TARUNA MELATI I


I.       KERANGKA UMUM

Pelatihan Kader Taruna Melati I adalah  proses awal atau dasar dari pengkaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah menuju jenjang yang lebih lanjut. PK TM I menekankan pada dua aspek proses, yaitu pertama, pemahaman dan pengamalan Islam secara riil dan kedua, pengenalan diri. Maksud pemahaman dan pengamalan Islam secara riil adalah belajar, memahi dan mengamalkan Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari membaca al-Qur’an, ibadah mahdloh, sampai dengan membentuk kelompok pengajian bersama ataupun Gerakan Jama’ah Dakwah Jama’ah (GJDJ).  Adapun maksud dari pengenalan diri adalah mempelajari dan mengenali akan pribadi masing-masing melalui pengetahuan tentang hati suci sehingga muncul kesadaran yang tinggi terhadap potensi dan penghargaan terhadap diri sendiri, orang lain, dan masyarakat.
Pelatihan Kader Taruna Melati I dalam rangka mencapai tujuannya mengandung empat proses penting: Pertama, need assessment kader di tempat masing-masing, kedua, sosialisasi dan rekruitment, ketiga, proses pelatihan, dan keempat, follow up. Masing-masing proses memiliki tahapan dan mekanismenya sendiri-sendiri yang disesuaikan berdasarkan target dan tujuan dar pelatihan dan jenjang pengkaderan IPM.
Pelatihan Kader Taruna Melati I menggunakan model pelatihan yang lebih menekankan pada aspek conscientization atau penyadaran pribadi dan kelompok akan nilai-nilai ke-Islaman. Dengan demikian proses pelatihan ditekankan pada proses humanizing untuk mencapai target dan tujuan.

II.                TUJUAN UMUM PELATIHAN

Tujuan umum Pelatihan Kader  Taruna Melati I adalah proses pembentukan character kader (character building), yaitu, siddiq, tabligh, amanah, fathonah, sebagai upaya penanaman nilai-nilai dasar pergerakan dan perjuangan Ikatan sebagaimana dalam tujuan IPM dan Muhammadiyah.

III.             TUJUAN KHUSUS PELATIHAN

Tujuan khusus Pelatihan Kaderr Taruna Melati I adalah :
1) Terjadinya proses transformasi kesadaran keimanan dan keislaman kader yang manifes dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari kesadaran akan pribadi, kelompok dan masyarakat.
 2) Terjadinya proses kesadaran akan dasar-dasar ke-IPM-an dan Kemuhammadiyah-an sebagai gerakan Islam dan sosial sebagaimana dalam maksud dan tujuan organisasi.

IV.             KUALIFIKASI MATERI

1.      Agama
2.      Ke-Muhammadiyah-an
3.      Ke-IPM-an
4.      Psikologi Þ Aspek Hati Nurani
5.      Sosial Masyarakat
6.      Muatan Lokal

V.                KUALIFIKASI PESERTA

Pada dasarnya Pelatihan Kader  Taruna Melati I ini ditujukan bagi semua anggota IPM. Akan tetapi, prosedur pelatihan menuntut maksimal 25 orang. Oleh karena itu, jika pendaftar melebihi dari 25 orang, maka harus diadakan kualifikasi peserta sebelum satu minggu – satu bulan acara pelatihan berlangsung. Kualifikasi peserta ditentukan oleh pengelola pelatihan (Tim Instruktur/fasilitator) setempat dengan mempertimbangkan pada:
1)      Meminimalisir kesenjangan pengetahuan antar peserta.
2)      Paket materi ditentukan berdasarkan hasil kualifikasi rata-rata peserta
3)      Jika terdapat peserta yang diskualifikasi, maka harus didaftar sebagai anggota dan dikelola dalam forum lain untuk mengikuti pelatihan kader dasar selanjutnya.
4)      Jika peserta kekurangan, maka peserta diskualifikasi diperbolehkan mengikuti forum dan jika memiliki perkembangan yang baik secara langsung bisa menjadi peserta


VI.             FASILITATOR PELATIHAN

Fasilitator atau Pendampingn pada pelatihan bagi warga belajar PK TM I adalah Tim Fasilitator dan Pendampingan yang telah mengikuti Pelatihan Fasilitator dan Pendampingan I.

VII.          PROSES, METODE DAN MEDIA PELATIHAN

1.      Proses Belajar
Proses belajar dalam pelatihan ini menggunakan azas pendidikan orang dewasa (androgogy) dan mengikuti pendekatan partisipatori. Latihan yang berdasarkan partisipatori andragogi ini menempatkan peserta sebagai orang yang telah memiliki bekal pengetahuan, pengalaman, keterampilan serta bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri dan kesadaran kelompoknya. Pengalaman dan potensi yang ada pada peserta adalah sumber yang perlu digali dalam proses pelatihan ini.
Pelatih dalam hal ini adalah sebagai fasilitator yang memiliki kemampuan untuk menggali gagasan, mengkodifikasi masalah, dan mensistematisasi masalah peserta berdasarkan metodologi pelatihan dan menciptakan kondisi bagaimana peserta menyelesaikan maslahnya sendiri. Di samping itu fasilitator harus mampu menciptakan suasana belajar di antara sesama peserta dan mampu memotivasi peserta agar berperan aktif dalam / selama proses belajar untuk meningkatkan pengalaman dan penghayatan terhadap suatu materi yang dibahas.

2.      Metode Belajar
Metode belajar yang digunakan dalam pelatihan ini diantaranya:
a.      Pemanasan
Metode ini berfungsi untuk membina suasana forum yang hangat dan gembira untuk menarik perhatian peserta terhadap topik yang dibahas.
b.      Ceramah dan tanya jawab
Suatu cara memberikan informasi kepada peserta yang berfungsi untuk menjelaskan sesuatu. Tanya jawab merupakan suatu cara untuk mengetahui apakah penjelasan sudah jelas.
c.       Diskusi kelompok:
Berfungsi sebagai arena saling bertukar informasi dan memecahkan masalah serta arena cipta dan daya analisa.
d.      Bermain peran (role play):
Berfungsi sebagai penumbuh spontanitas dan ekspresi serta mengembangkan daya analisa dan pengamatan peserta
e.       Simulasi :
Berfungsi sebagai ekspresi spontanitas peserta dan penumbuh daya analisa
f.        Diskusi Pleno :
Berfungsi sebagai arena saling pemantapan pengalaman, saling tukar pengalaman dan analisa hasil karya pribadi/kelompok serta terwujudnya kesimpulan bersama
g.      Studi kasus :
Berfungsi sebagai arena saling tukar informasi dan memecahkan masalah bersama.

h.      Curah pendapat / sharing :
Berfungsi membangkitnya keberanian peserta untuk mengungkapkan pendapat dan perasaannya.
i.        Ice Breaker
Berfungsi untuk memecahkan kejenuhan pada saat paltihan berlangsung.
j.        Praktek Lapangan
Berfungsi untuk menguji dan mengolah kemampuan forum peserta dengan praktek di lapangan.

3.      Media Belajar
Media belajar yang dipergunakan untuk kelancaran pelatihan kader Taruna Melati I dengan  pendidikan partisipatori andragogi adalah:
a.    Bahan/materi yang berhubungan      f. Lembar peraga, judul tujuan dengan pokok bahasan                         dan waktu
b.    Poster/gambar                              g. Lembar tugas , pengamatan
c.    Flip chart                                       h. Buku pegangan
d.    Alat permainan/game                   i. Alat tulis menulis
e.    Alat untuk simulasi                                               
 
 





VIII.       TEMPAT DAN LAMA PELATIHAN

Pelatihan Kader Taruna Melati I dilaksanakan di daerah ranting, desa atau kecamatan. Pemilihan lokasi/tempat pelatihan mempertimbangkan fasilitas yang memungkinkan untuk proses pelatihan.
Pelatihan berlangsung selama minimal 5 hari terdiri dari kegiatan:
1.      Perjalanan datang dan pulang
2.      Pembukaan dan penutupan (2 sks)
3.      Belajar dan berlatih (48 sks)

IX.             PENYELENGGARAN PELATIHAN

1.      Penanggung Jawab
Penyelenggara pelatihan adalah Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhamamadiyah bidang KPSDM . Pelatihan ini juga dapat dilaksanakan bersama-sama antara Pimpinan Ranting atau Pimpinan Cabang. Bidang KPSDM membentuk panitia penyelenggara terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Pembantu dan dalam proses pengelolaan pelatihan bekerja sama dengan Tim Fasilitator dan Pendampingan Cabang atau Daerah IPM.

2.      Tugas
a.       Menyusun kerangka kerja dan jadwal pelatihan
b.      Menyusun kepanitiaan pelatihan
c.       Menetapkan fasilitator pelatihan
d.      Bersama fasilitator menyiapkan materi, media dan sarana yang akan digunakan dalam penyajian materi latihan
e.       Melaksanakan pemantauan dan evaluasi proses kegiatan pelatihan sejak awal sampai akhir
f.       Melakukan pendampingan pasca-training


VI.             KURIKULUM PELATIHAN



Kawasan Agama: Al-Islam Paket I
No
Materi
Metode
Ket.
01

Metode Belajar Membaca Al-Qur’an

Metode Iqra

02
Ibadah Praktis
Group Discussion
Thoharoh dan Tata-cara Sholat, dll.
03
Sholat Lail
Jama’ah

04
Sejarah Perjuangan Rasul
(Shirah An-Nabawiyyah)
Ceramah dan group reflection

05
Tauhid
Apresiasi empatetik

06
Muatan Lokal
Tentatif


Kawasan Agama: Al-Islam Paket II
01
Makna Hidup Islam
Ceramah dan group reflection
Makna Sholat Wajib dan Sholat lail, dll.
02
Akhlaq pribadi dan sosial
Ceramah dan Apresiasi empatetik

03
Sejarah al-Qur’an dan Hadits
Ceramah dan Group dynamic

04
Tauhid Sosial
Group dynamic

05
Muatan Lokal
Tentatif




Kawasan Ke-IPM-an dan Kemuhammadiyahan: Paket I
No
Materi
Metode
Ket.
01

Sejarah Muhammadiyah

Audio Visual

02
Organisasi Muhammadiyah
Ceramah

03
Sejarah IPM
Audio Visual

04
Organisasi IPM
Ceramah

05
Muatan Lokal
Tentatif


Kawasan Ke-IPM-an dan Kemuhammadiyah-an: Paket II
01
MKCH Muhammadiyah
Ceramah dan Group discussion

02
Muhammadyah dan Masalah Lima
Ceramah dan simulasi

03
Paradigma Gerakan IPM
Ceramah dan Group dynamic

04
Kepribadian IPM
Ceramah dan Group dynamic

05
Muatan Lokal
Tentatif




Kawasan Psikologi : Paket I
No
Materi
Metode
Ket.
01

Pengenalan diri

Ceramah dan Role paly

02
Konsep diri dan Kepercayaan Diri
Penugasan

03
Visi misi Hidup
Penugasan

04
Kepemimpinan Pribadi
Game

05
Asertif
Penugasan


Kawasan Psikologi : Paket II
01

Manajemen Qolbu

Role paly dan out bond

02
Konsep Hati Suci:
IQ, EQ, SQ
Eksplorasi dan emosi empatetik

03
Ideologi dasar
Penugasan

04
Olah Sukma
Out bond

05
Muatan Lokal
tentatif



Kawasan Sosial-Masyarakat: Paket I
No
Materi
Metode
Ket.
01

Bakti Lingkungan

Based Community Visiting dan Emosi Empatetik

02
Studi Tokoh
Home Visiting

03
Muatan Lokal
Tentatif


Kawasan Kawasan Sosial-Masyarakat: Paket II
01

Bakti Lingkungan II

Out bond dan Emosi Empatetik

02
Studi Hadap Masalah
Case Study

03
Studi Tokoh II
Penugasan

04
Studi Kelompok Masyarakat
Penugasan

05
Muatan Lokal
Tentatif



VII.          MANUAL PELATIHAN

Manual pelatihan disusun berdasarkan alur logis perencanaan dan pengelolaan pelatihan. Adapun perencanaan dan pengelolaan Pelatihan Kader  TM I dapat diikuti melalui Pelatihan Fasilitator dan Pendamping I. Adapun contoh dari susunan manual acara sebagaimana berikut:


WAKTU
MATERI
METODE
KETERANGAN
Hari I
13.30– 15.30
Pendaftaran Ulang Peserta


15.30– 17.00
Pembuukaan


19.30– 20.30
Prerkenalan


20.30– 22.00
Orientasi dan Kontrak Belajar
Ice breaking

22.00– 23.30
Pengenalan Diri
Ceramah & role play

23.30– 04.00
Tidur Malam


19.30– 21.30
Workshop Pengenalan diri


Hari II
04.00– 05.30
Sholat dan Tadarrus


05.30– 06.30
Keakraban


06.30– 08.00
MCK dan sarapan


08.00– 10.00
Workshop Pengenalan diri


10.00– 10.30
Istirahat


10.30– 12.00
Konsep diri
Penugasan

12.00– 13.30
ISHOMA


13.30– 15.00
Percaya diri
Game

15.00– 16.00
ISHOMA


16.00- 17.30
Tauhid


17.30– 19.30
IISHOMA


19.30- 21.00
Shirah Nabawiyah


21.00- 21.30
Paket


21.30- 23.00
Seni Memimpin Diri Sendiri
Game

Hari III
04.00– 05.30
Sholat dan Tadarrus


05.30– 06.30
Keakraban


06.30– 08.00
MCK


08.00– 10.00
Visi dan Misi Hidup
Penugasan

10.00– 10.30
Rehat


10.30 - 12.00
Sejarah Muhammadiyah


12.00- 13.30
ISHOMA


13.30- 15.00
Aserif
Penugasan

15.00- 15.30
ISHOL


15.30- 17.00
Masalah Lima


17.30– 19.30
ISHOMA


19.30- 21.00 
Sejarah IPM


21.00- 21.30
REHAT


21.30- 23.00
Manajemen Qolbu


Hari IV
04.00– 05.30
Sholat dan Tadarrus


05.30– 06.30
Keakraban


06.30– 08.00
MCK


08.00- 10.00
Organisasi IPM


10.00- 10.30
Rehat


10.30-12.00
Studi Tokoh


12.00– 17.00
Bakti Lingkungan


17.00- 19.30
ISHOMA


19.30- 21.00
Presentasi


21.00- 21.30
Paket


21.30- 23.30
Olah Sukma


23.30- 04.00
Istirahat


Hari V
04.00– 05.30
Sholat dan Tadarrus


05.30– 06.30
Keakraban


06.30– 08.00
MCK


08.00-10.00
Refleksi, evaluasi, penutupan


10.00– 12.00
Rapat Rencana Tindak Lanjut




X.                PENDAMPINGAN DAN TINDAK LANJUT PELATIHAN

Proses terpenting pasca pelatihan adalah proses tindak lanjut dan pendampingan. Oleh karena itu, pada Pelatihan Kader Taruna Melati I diperlukan langkah-langkah pendampngan dan tindak lanjut sebagai berikut:

1.      Pengukuhan Tim Pendampingan
Pimpinan Cabang atau Pimpinan Daerah menetapkan surat keputusan bagi pendamping pasca pelatihan berdasarkan usulan dari warga belajar.

2.      Pendayagunaan
Pendamping pasca pelatihan agar mengikuti prosedur dalam melaksanakan pendampingan sebagai berikut:
a.       Melakukan aktifitas pendampingan dengan berinteraksi baik langsung maupun tidak langsung kepada warga belajar secara kontinyu berdasarkan tujuan dan target PK TM I.
b.      Mendorong wrga belajar membentuk jaringan informasi berdasarkan agenda yang telah disepakati (leaflet, buletin, jaringan) berkaitan dengan pengembangan wacana dan aktivitas warga belajar untuk mencapai target PK TM I.
c.       Memfasilitasi dan mendampingi proses kursus-kursus pasca pelatihan seprti, Kursus Al-Islam, Kursus Ke-IPM-an, Kursus Ke-Muhammadiyahan, dll., yang mendukung bagi pancapaian target PK TM I.

3.      Aktivitas Pendampingan
Kegiatan pendampingan dapat dilakukan dengan cara:
a.       Temu warga belajar untuk memberikan perkembangan informasi masing-masing sebagaimana dalam rencana follow up.
b.      Kursus periodik dengan tema sebagaiman yang disepakati oleh kelompok warga belajar dalam rangka mengembangkan  wacana dan menambah kemampuan sebagaimana tujuan dan target PK TM I.
c.       Bakti Lingkungan yaitu mengagendakan kerja bakti: Kerja Bakti, Studi Hadap Masalah, pendidikan populer, dll., kepada masyarakat sebagai wahana seruan dan kesadaran moral kader dasar.


A.  EVALUASI PROSES

Keberhasilan suatu kegiatan pelatihan dapat dinilai dari proses, input dan out put. Untuk Pelatihan Kader Taruna Melati I.  Evaluasi pra pelatihan melalui need assessment dan sosialisasi, waktu pelatihan melalui evaluasi in put (sumatif) yaitu evaluasi yang mengukur tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang disajikan dengan menggunakan instrumen pre dan post kontrak belajar, dan pasca pelatihan melalui uji out put melalui follow up dan dilaporkan melalui yudisium. Adapun parameter  keberhasilannya akan diukur melalui :  

1.      Evaluasi Pra Pelatihan
Evaluasi ini diberikan setelah dilakukannya need assessment dan sosialisasi. Evaluasi di sini dimaksudkan untuk mendapatkan atau menilai kebutuhan materi dalam pelaksanaan pelatihan. Adapun evaluasi pra pelatihan antara lain meliputi:
a.       Menilai calon warga belajar bedasarkan analisis kebutuhan kader yang disesuaikan dengan kapasitas kemampuan kader dalam meyerap materi dan kebutuhan calon warga belajar.
b.      Uji rencana materi dan metodologi pelatihan melalui workshop fasilitator dengan Pimpinan setempat yang telah memiliki kualifikasi fasilitator.

2.      Evaluasi Materi Pelatihan
Keberhasilan Materi Pelatihan akan diukur melalui aspek sbb:

a.      Aspek Penilaian Aktifitas dan Pemahaman Waktu Pelatihan.
Fasilitator akan menilai aspek ini , dari segi apakah warga belajar akan dapat memahami materi sesuai dengan kontrak belajar,  lalu dapat mengimplementasikan dalam aktifitas-aktifitas  selama pelatihan (baik dari segi penugasan,games,Bermain peran,sharing,dll). Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh  ilustrasi  (mengukur tingkat pengetahuan) sampai sejauhmana tujuan masing-masing materi pelatihan (modul) dapat tercapai. Bahan evaluasinya mencakup semua materi pelatihan yang diberikan.





b.      Aspek Instrumentasi (alat bantu) evaluasi.
Untuk dapat mengukur kesempurnaan penilaian maka, dibutuhkan instrumen sbb:
Ø Pree Test (tes awal) & Post Test (tes akhir).
Ø Catatan Harian Peserta
Ø Lembar Evaluasi Materi
Ø Sosiogram

3.      Evaluasi Pasca Pelatihan
Keberhasilan suatu pelatihan dalam definisi proses justru sangat ditentukan oleh pasca pelatihan itu sendiri. Evaluasi pasca pelatihan ini meliputi:
a.       konsistensi antara agenda follow up yang meliputi: 1) Tugas pribad. 2) Tugas kelompok atau tugas warga belajar pasca pelatihan dengan praktek mereka semua pasca pelatihan.
b.      Inovasi, yaitu seberapa jauh warga belajar mampu memberikan pengembangan aktivitas yang mendukung target pelatihan di luar agenda follow up.

XI.   PENYELENGGARAAN PELATIHAN
Sebelum penyelenggaraan pelatihan dilaksanakan pastikan semuanya sudah siap mulai dari peserta, pembicara/fasilitator, tempat, bahan-bahan dan sarana penunjang pelatihan seperti plano, spidol, alat peraga dll., sampai dengan konsumsi.
Pada saat pelatihan berlangsung, penyelenggara memantau jalannya pelatihan, menyiapkan daftar hadir dan menyiapkan konsumsi pada saat istirahat. Selama pelaksanaan pelatihan sebaiknya dibuat foto dokumentasi untuk kejadian-kejadian yang mempunyai nilai dokumentasi yang baik, misalnya pada saat simulasi, diskusi acara pembukaan dan penutupan pelatihan.
Untuk kelancaran proses pelatihan diharapkan penyelenggara bekerja sama dengan Majlis Dikdasmen dan atau Majlis PKSDI Muhammadiyah setempat.

XII.PELAPORAN
Panitia penyelenggara harus membuat laporan yang mencakup kegiatan-kegiatan persiapam, pelaksanaan/proses sampai dengan pelatihan itu selesai dilaksanakan, paling lambat 2 minggu setelah selesai pelatihan
Laporan teresebut disampaikan kepada Pimpinan IPM dan Muhammadiyah setingkat, kepada pemberi dana/sponsor dengan ditembuskan kepada Pimpinandi atasnya..


VIII.       KUMPULAN MODUL PELATIHAN

Terlampir.

XIII.       PENUTUP
Buku pertama yang berisi tentang Pelatihan Kader  Taruna Melati I yang dilengkapi dengan modul ini merupakan pegangan bagi fasilitator dan pendamping tingkat I. Pada pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah tersebut berdasarkan analisis kebutuhan kader setempat.
Buku pertama ini wajib digunakan melalui metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu harus digunakan secara disiplin dan konsisten. Sifatnya yang lentur menuntut masing-masing level pimpinan dan fasilitator kreatif mengelola pelatihan dengan tetap berpegang pada target dan tujuan masing-masing level pelatihan kader.


Modul IB

-------------------------------------------

Sesi Ice Breaking dan Perkenalan
-------------------------------------------

Tujuan :
  1. Menumbuhkan suasana yang kondusif selama pelatihan, saling percaya, kooperatif, nyaman dan aman secara fisik dan psikologis
  2. Memetakan tujuan dan harapan peserta terhadap sesi pelatihan

Material :
Puzzle sahabat

Waktu :
            60 MENIT

Prosedur :
  1. Perkenalan trainer
  2. Trainer membagikan potongan puzzle
  3. Setiap peserta kemudian diminta untuk menyusun puzzle tersebut sesuai dengan potongan yang benar sehingga tersusun nama-nama sahabat.
  4. Trainer menggali pengalaman pertama saat mengikuti permainan
  5. Trainer menarik garis merah dari pengalaman peserta



Modul PD
---------------------------
Sesi Pengenalan Diri
---------------------------

Tujuan :
Peserta mampu mengenali dirinya sebagai bahan untuk membangun konsep diri pribadi

Material :
1.      Worksheet ‘pengenalan diri’
2.      pidol/pensil warna/crayon
3.      Kartu ‘Diri saya’

Waktu :
140 menit

Prosedur :
1.      Trainer meminta peserta untuk mengisi worksheet ‘Saya adalah….’ (10’)
2.      Setelah selesai, trainer menanyakan pengalaman peserta dalam mengisi worksheet apakah sangat mudah, mudah, sulit atau sangat sulit.(5’)
3.      Trainer memproses pengalaman tadi hingga tercapai kesimpulan perlunya pengenalan diri (10’)
4.      Cerkat pengenalan diri(20’)
5.      Trainer membagi peserta dalam kelompok-kelompok kecil (8-10 orang) untuk praktek pengenalan diri dengan cara pengungkapan diri dan menerima umpan balik (45’)
6.      Berdasarkan pengalaman dan masukan dari praktek pengenalan diri, trainer meminta peserta untuk menyusun ulang tentang dirinya dan menuliskan pada kartu yang sudah disediakan (5’)
7.      Trainer menutup sesi dengan penguatan tentang pentingnya pengenalan diri (5’)

---

Modul SMDS
-------------------------------------------
Sesi  Seni Memimpin Diri Sendiri
-------------------------------------------

Tujuan :
1.      Peserta mengetahui urgensi dan cara memimpin diri sendiri
2.      Peserta membuat agenda pengembangan pribadi

Material :
1.      Puzzle hadits
2.      Lego

Waktu :
80 menit

Prosedur :
1.      Peserta dibagi-bagi dalam kelompok-kelompok kecil
2.      Setiap kelompok diminta untuk memilih salah seorang anggota kelompok yang akan bertugas sebagai pembangun menara lego. Sedangkan anggota kelompok yang lain bertugas sebagai penggoda dan motivator. (5’)
3.      Waktu permainan  15 menit untuk membangun menara setinggi dan sekokoh mungkin
4.      Trainer menggali pengalaman peserta terutama yang bertugas membangun menara. Apa yang dirasakan? Kenapa berhasil/gagal? Dst! (titik tekan penggalian pada upaya pribadi untuk menjadi pemenang permainan) (20’)
5.      Trainer mengajak peserta untuk sejenak melihat pada visi misi hidupnya Trainer menekankan bahwa tujuan  tidak akan berarti apa-apa bila tidak dilaksanakan. Terlaksana atau tidaknya sebuah tujuan sangat tergantung bagaimana seorang individu mengelola dirinya untuk melaksanakan tujuan tsb. (5’)
6.      Trainer mengajak peserta untuk menarik benang merah dengan pengalaman dalam bermain (10’)
7.      Cerkat tentang   menjadi pemimpin untuk diri sendiri (20’)
8.      Peserta dalam setiap kelompok diminta untuk menyusun puzzle berupa penggalan hadits ‘setiap orang adalah pemimpin untuk drinya sendiri sebagai sebuah  peneguhan  (5’)
---
Modul VMH
--------------------------
Sesi Visi Misi Hidup
--------------------------

Tujuan :
1.      Peserta mengetahui Visi Misinya hidup di dunia
2.      Peserta mampu memegangnya sebagai salah satu panduan untuk menentukan langkahnya

Material :
Lembar refleksi diri

Waktu :
 60 menit

Prosedur :
1.      Pada Peserta dibagikan lembaran refleksi diri dan meminta untuk diisi
2.      Beberapa peserta diminta untuk membacakan pekerjaannya
3.      Trainer menerangkan pentingnya visi dan misi dalam kehidupan seseorang
4.      Peserta diminta untuk memperbaiki visi dan misinya
5.      Peserta diminta mengisi proklamasi diri

---









Modul AS
---------------
Sesi Asertif
---------------

Tujuan :
1.      Peserta mengetahui pentingnya bersikap asertif
2.      Peserta mampu mengaplikasikan sikap asertif
3.      Peserta membuat agenda pengembangan pribadi

Material :

Waktu :
menit

Prosedur :
1.      Ceramah tentang asertivitas
2.      Role play sebuah kasus
3.      Diskusi hasil role play

---














Modul KD
----------------------
Sesi Konsep Diri
----------------------

Tujuan :
1.      Peserta mengetahui konsep diri
2.      Peserta mampu membangun konsep diri yang positif

Material :

Waktu :

Prosedur :
1.      Peserta diminta untuk menuliskan diri idealnya
2.      Peserta diminta menuliskan diri nyatanya
3.      Peserta diajak untuk melihat hasil pekerjaannya, apakah senjang atau sudah sesuai atau ada kesenjangan sedikit
4.      Ceramah tentang konsep diri dan bagaimana membangunnya






Tidak ada komentar:

Posting Komentar