I. KERANGKA UMUM
Pelatihan Kader Taruna Melati III adalah proses pra-purna dari pengkaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah . PK TM III menekankan pada dua aspek proses, yaitu pertama, pengkajian Islam secara kritis dan kedua, pengembangan kemampuan berfikir kritis dan melakukan analisis. Maksud pengkajian Islam secara kritis adalah adanya kesadaran kader yang mengkaji fenomena ke-IIslaman yang ada dalam kehidupan pribadi dan masyarakat secara kritis, apakah hal itu telah menjadi komimen beragama atau karena Islam turunan tradisi dan budaya. Kajian ini mempergunakan perangkat keilmuan dan tradisi kritis dalam memahami peta keberagamaan masyarakat. Dari sini diharapkan muncul kesadaran beragama sebagai komitmen hidup dan makna hidup. Adapun maksud dari pengembangan kemampuan berfikir kritis dan melakukan analisis adalah upaya pengolahan, penyucian, dan pembentukan konstruksi metodologi berfikir kader berdasarkan metodologi kritis yang mendukung penguatan kemampuan analisis sosial dalam memahami peta sosial dan budaya di masyarakat.
Pelatihan Kader Taruna Melati III dalam rangka mencapai tujuannya mengandung empat proses penting: Pertama, need assessment kader di tempat masing-masing, kedua, sosialisasi dan rekruitment, ketiga, proses pelatihan, dan keempat, follow up. Masing-masing proses memiliki tahapan dan mekanismenya sendiri-sendiri yang disesuaikan berdasarkan target dan tujuan dar pelatihan dan jenjang pengkaderan IPM.
Pelatihan Kader Taruna Melati III menggunakan model pelatihan yang lebih menekankan pada aspek conscientization atau penyadaran, yaitu penyadaran akan pentingnya berfikir kritis untuk memetakan gerakan Islam sehingga memiliki cara pandang strategis dalam menggerakkan Islamdi masyarakat. Dengan demikian proses pelatihan ditekankan pada proses humanizing, workshop metodologi dan praktek untuk mencapai target dan tujuan.
II. TUJUAN UMUM PELATIHAN
Tujuan umum Pelatihan Kader Taruna Melati III adalah proses pembentukan konstruksi metodologi berfikir kritis dan kemampuan analisis sebagai upaya pembentukan kader kritis yang bertindak berdasarkan nilai-nilai moral kader dan dasar pergerakan dan perjuangan Ikatan dalam rangka mendukung tujuan IPM dan Muhammadiyah.
III. TUJUAN KHUSUS PELATIHAN
Pelatihan Kader Taruna Melati III bertujuan: 1) Terjadinya proses transformasi kesadaran kritis akan makna keimanan dan keislaman yang manifes dalam kehidupan pribadi dan masyarakat, yaitu pemahaman dan praktek Islam sebagai tradisi, budaya atau komitmen beragama. 2) Terjadinya proses kesadaran kritis dalam membaca dan memahami realitas kehidupan sosial yang mendorong untuk melakukan tindakan kritis serta memiliki agenda transformatif dalam rangka mendukung tujuan organisasi.
IV. KUALIFIKASI MATERI
1. Agama
2. Ke-Muhammadiyah-an
3. Ke-IPM-an
4. Filsafat dan Logika
5. Ideologi-Ideologi Sosial
6. Metodologi Þ Metodologi Ansos
7. Praktek Sosial
8. Muatan Lokal
V. KUALIFIKASI PESERTA
Pada dasarnya Pelatihan Kader Taruna Melati III ini ditujukan bagi semua kader IPM yang telah mengikuti PKM TM II. Akan tetapi, prosedur pelatihan menuntut maksimal 25 orang. Oleh karena itu, jika pendaftar melebihi dari 25 orang, maka harus diadakan kualifikasi peserta sebelum satu minggu – satu bulan acara pelatihan berlangsung. Kualifikasi peserta ditentukan oleh pengelola pelatihan (Tim Instruktur/fasilitator) setempat dengan mempertimbangkan pada:
1) Meminimalisir kesenjangan pengetahuan antar peserta.
2) Paket materi ditentukan berdasarkan hasil need assessment dan kualifikasi potenisal atau kecenderungan rata-rata peserta
3) Jika terdapat peserta yang diskualifikasi, maka harus didaftar sebagai anggota dan dikelola dalam forum lain untuk mengikuti pelatihan kader dasar selanjutnya.
4) Jika peserta kekurangan, maka peserta diskualifikasi diperbolehkan mengikuti forum dan jika memiliki perkembangan yang baik secara langsung bisa menjadi peserta
VI. FASILITATOR PELATIHAN
Fasilitator atau Pendampingn pada pelatihan bagi warga belajar PKM TM III adalah Tim Fasilitator dan Pendampingan yang telah mengikuti Pelatihan Fasilitator dan Pendampingan II.
VII. PROSES, METODE DAN MEDIA PELATIHAN
1. Proses Belajar
Proses belajar dalam pelatihan ini menggunakan azas pendidikan orang dewasa (androgogy) dan mengikuti pendekatan partisipatori. Latihan yang berdasarkan partisipatori andragogi ini menempatkan peserta sebagai orang yang telah memiliki bekal pengetahuan, pengalaman, keterampilan serta bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri dan kesadaran kelompoknya. Pengalaman dan potensi yang ada pada peserta adalah sumber yang perlu digali dalam proses pelatihan ini.
Pelatih dalam hal ini adalah sebagai fasilitator yang memiliki kemampuan untuk menggali gagasan, mengkodifikasi masalah, dan mensistematisasi masalah peserta berdasarkan metodologi pelatihan dan menciptakan kondisi bagaimana peserta menyelesaikan masalahnya sendiri. Di samping itu fasilitator harus mampu menciptakan suasana belajar di antara sesama peserta dan mampu memotivasi peserta agar berperan aktif dalam / selama proses belajar untuk meningkatkan pengalaman dan penghayatan terhadap suatu materi yang dibahas.
2. Metode Belajar
Metode belajar yang digunakan dalam pelatihan ini diantaranya:
a. Pemanasan
Metode ini berfungsi untuk membina suasana forum yang hangat dan gembira untuk menarik perhatian peserta terhadap topik yang dibahas.
b. Ceramah dan tanya jawab
Suatu cara memberikan informasi kepada peserta yang berfungsi untuk menjelaskan sesuatu. Tanya jawab merupakan suatu cara untuk mengetahui apakah penjelasan sudah jelas.
c. Diskusi kelompok:
Berfungsi sebagai arena saling bertukar informasi dan memecahkan masalah serta arena cipta dan daya analisa.
d. Bermain peran (role play):
Berfungsi sebagai penumbuh spontanitas dan ekspresi serta mengembangkan daya analisa dan pengamatan peserta
e. Simulasi :
Berfungsi sebagai ekspresi spontanitas peserta dan penumbuh daya analisa
f. Diskusi Pleno :
Berfungsi sebagai arena saling pemantapan pengalaman, saling tukar pengalaman dan analisa hasil karya pribadi/kelompok serta terwujudnya kesimpulan bersama
g. Studi kasus :
Berfungsi sebagai arena saling tukar informasi dan memecahkan masalah bersama
h. Curah pendapat / sharing :
Berfungsi membangkitnya keberanian peserta untuk mengungkapkan pendapat dan perasaannya.
i. Ice Breaker
Berfungsi untuk memecahkan kejenuhan pada saat paltihan berlangsung.
j. Praktek Lapangan
Berfungsi untuk menguji dan mengolah kemampuan forum peserta dengan praktek di lapangan.
3. Media Belajar
Media belajar yang dipergunakan untuk kelancaran pelatihan Kader Taruna Melati III dengan pendidikan partisipatori andragogi adalah:
|
|
a. Bahan/materi yang berhubungan f. Lembar peraga, judul tujuan dengan pokok bahasan dan waktu b. Poster/gambar g. Lembar tugas , pengamatan c. Flip chart h. Buku pegangan d. Alat permainan/game i. Alat tulis menulis e. Alat untuk simulasi |
|
VIII. TEMPAT DAN LAMA PELATIHAN
Pelatihan Kader Taruna Melati III dilaksanakan di tingkat wilayah, yaitu di daerah kabupaten/kota atau ibukota propinsi Pemilihan lokasi/tempat pelatihan mempertimbangkan fasilitas yang memungkinkan untuk proses pelatihan.
Pelatihan berlangsung selama minimal 7 hari terdiri dari kegiatan:
1. Perjalanan datang dan pulang
2. Pembukaan dan penutupan (2 sks)
3. Belajar dan berlatih (48 sks)
IX. PENYELENGGARAN PELATIHAN
1. Penanggung Jawab
Penyelenggara pelatihan adalah Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah bidang KPSDM . Pelatihan ini juga dapat dilaksanakan bersama-sama antara Pimpinan Wilayah dengan Pimpinan daerah terdekat/terpilih berdasarkan SK penunjukan dari PW IPM. Bidang KPSDM membentuk panitia penyelenggara terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Pembantu dan dalam proses pengelolaan pelatihan bekerjka sama dengan Tim Fasilitator dan Pendampingan Kader PW IPM atau PP IPM.
2. Tugas
a. Menyusun kerangka kerja dan jadwal pelatihan
b. Menyusun kepanitiaan pelatihan
c. Menetapkan fasilitator pelatihan
d. Bersama fasilitator menyiapkan materi, media dan sarana yang akan digunakan dalam penyajian materi latihan
e. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi proses kegiatan pelatihan sejak awal sampai akhir
f. Melakukan pendampingan pasca-training
VI. KURIKULUM PELATIHAN
Kawasan Agama dan Filsafat: Paket I |
No | Materi | Metode | Ket. |
01 | Filsafat: Logika, Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, Filsafat Barat abad IXX dan XX | Ceramah dan dinamika kelompok | Tentang hubungan sosial antar umat beragama |
02 | Islam Transformatif | Group Discussion |
|
03 | Kapita Selekta Gerakan Islam Kontemporer |
|
|
04 | Epistemologi Islam: Bayani, irfani, burhani | Ceramah dan group reflection | Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Usman bin Affan, Abu Dzar al-Ghiffari, Bilal bin Rabbah, dll. |
05 | Tauhid Sosial | Eksplorasi empatetik |
|
06 | Muatan Lokal | Tentatif |
|
Kawasan Agama: Al-Islam Paket II |
01 | Filsafat Manusia dan Orang Beragama | Ceramah dan group reflection | Ayat-ayat dan Hadits tentang kesetaraan gender |
02 | Kapita Selekta Pemikiran Islam Kontemporer | Ceramah dan Apresiasi empatetik | Umar bin Khattab, Abu Dzar al-Giffari, Abu Bakar, Ali bin Abu Thalib, dll. |
03 |
Fiqh Remaja, Fiqh resolusi konflik dan perdamaian, dll.
|
Ceramah dan Group dynamic |
Imam Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hambali, dll |
04 | Kapita Selekta Pemikiran Islam Indonesia | Studi Kasus | ASWJ, Syi’ah, Ahmadiyah, Darul Aeqom, Hawariyun, Jama’ah Tabligh, dll. |
05 | Muatan Lokal | Tentatif |
|
Kawasan Ke-IPM-an dan Kemuhammadiyahan: Paket I |
No | Materi | Metode | Ket. |
01 | Kajian MKCH Muhammadiyah II | Ceramah dan dinamika kelompok |
|
02 | Masalah Lima dan Manhaj Tarjih Muhammadiyah | Ceramah |
|
03 | Ideologi IPM II | Idem |
|
05 | Muatan Lokal | Tentatif |
|
Kawasan Ke-IPM-an dan Kemuhammadiyah-an: Paket II |
01 | Metodologi Gerakan Dakwah Muhammadiyah | Ceramah dan Group discussion |
|
02 | Pemikiran Ke-Muhamadiyahan Kontemporer | Ceramah dan simulasi |
|
03 | Metodologi Gerakan IPM | Ceramah dan Group dynamic |
|
04 | Pemikiran Ke-IPM-an Kontemporer | Apresiasi dan workshop |
|
05 | Muatan Lokal | Tentatif |
|
Kawasan Ideologi-Ideologi Sosial dan Metodologi: Paket I |
No | Materi | Metode | Ket. |
01 | Ideologi ANSOS | Ceramah dan Role paly |
|
02 | Metodologi ANSOS | Teori dan Praktek |
|
03 | Teori Pembangunan | Role Play |
|
04 | Ideologi-Ideologi Politik | Game |
|
05 | Muatan Lokal | Penugasan |
|
Kawasan Ideologi-Ideologi Sosial dan Metodologi: Paket II |
01 | Ideologi dalam Demokrasi | Role paly dan out bond |
|
02 | Metodologi Advokasi Hak Asasi Manusia | Teori dan Praktek |
|
03 | Sistem Politik Indonesia Kontemporer | Teori dan workshop kasus |
|
04 | Muatan Lokal | Tentatif |
|
Kawasan Sosial-Masyarakat: Paket I |
No | Materi | Metode | Ket. |
01 | Bakti Lingkungan | Praktek Lapangan |
|
02 | Studi Pemikiran Gerakan Tokoh |
| Hasan Al-Bana, Sayyid Quth, Ali Syariati, Murthadho Muthahhari, KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, HOS. Cokroaminoto, Amien Rais, Abdurrahman Wahid, Natsir, Nurcolish Madjid, Dawam Rahardjo, dll |
03 | Muatan Lokal | Tentatif |
|
Kawasan Kawasan Sosial-Masyarakat: Paket II |
01 | Bakti Lingkungan II | Praktek Lapangan |
|
02 | Studi Pemikiran Gerakan Tokoh II | Studi Tokoh | Karl Marx, Antonio Gramsci, Paulo Freire, J. Vara, dll. |
03 | Studi Gerkan Tokoh Lokal | Penugasan |
|
04 | Pendidikan Populer | Teori dan eksplorasi |
|
05 | Muatan Lokal | Tentatif |
|
VII. MANUAL PELATIHAN
Manual pelatihan disusun berdasarkan alur logis perencanaan dan pengelolaan pelatihan. Adapun perencanaan dan pengelolaan Pelatihan Kader TM III dapat diikuti melalui Pelatihan Fasilitator dan Pendamping II. Adapun contoh dari susunan manual acara sebagaimana berikut:
Hari/Tanggal | Waktu | Acara/Materi | Pen.jawab/Presenter |
Hari I | 13.00 – 15.00 15.00 – 15.30 15.30 – 17.00 17.00 – 19.00 19.00 – 20.00 20.00 – 23.00
23.00 – 04.30 | Tukar Mandat Sholat Ashar Pembukaan Musafarah Check-in Pre Test, PI, Orientasi, dan kontrak belajar Istirahat | Pan-Pel Semua Semua Semua Semua Fasilitator dan Peserta |
Hari II | 04.30 – 06.00
06.00 – 08.30 08.30 – 09.30 09.30 – 12.00
12.00 – 14.30 14.30 – 15.15 15.15 – 17.15 17.15 – 19.30 19.30 – 23.00 23.00 – 23.30 23.30 – 04.30 | Subuh dan tadarrus makna Or-di-ka Eksplorasi wacana Falsafah Manusia dan Orang Beragama Solmakis Sholat Ashar Ideologi ANSOS Isdishoma Ideologi ANSOS Tadarrus Budaya Larut dalam pelukan malam | Semua Semua Fasiliator dan peserta
Semua Semua
Dr. Mansur Fakih Semua Dr. Mansur Fakih Fasilitator dan Peserta Semua |
Hari III | 04.30 – 06.00
06.00 – 08.30 08.30 – 09.30
09.30 – 12.00 12.00 – 14.30 14.30 – 17.00 17.15 – 19.30 19.30 – 23.00
23.00 – 23.30 23.30 – 04.30 | Subuh dan tadarrus makna Or-di-ka Eksplorasi Metodis ANSOS Metodologi ANSOS Solmakis Metodologi ANSOS Isdishoma Presentasi dan Tela’ah Metodis Tadarrus Budaya Larut dalam pelukan malam | Semua Semua Fasilitator dan Peserta Dr. Mansour Faqih Semua Dr. Mansour Faqih Semua Fasilitator dan Peserta
Fasilitator dan Peserta Semua |
Hari IV | 04.30 – 06.00
06.00 – 08.30 08.30 – 09.30
09.30 – 12.00 12.00 – 14.30 14.30 – 15.15 15.15 – 17.15
17.15 – 19.30 19.30 – 23.00
23.00 – 23.30 23.30 – 04.30 | Subuh dan tadarrus makna Or-di-ka Presentasi dan Tela’ah Metodis Falsafah Pendidikan Solmakis Sholat Ashar Nalar Kritis Gerakan Muhammadiyah Untuk Transformasi Sosial Isdishoma Falsafah Pergerakan IPM dan Analisis Konteks Pergerakan IPM Tadarrus Budaya Larut dalam pelukan malam | Semua Semua Fasilitator dan Peserta
Dr. Abdul Munir Mulkhan Semua Semua Drs. Haedar Nasir,M.Si Semua
Fasilitator dan Peserta Fasilitator dan Peserta
Semua |
Hari V | 04.30 – 06.00
06.00 – 08.30 08.30 – 09.30
09.30 – 12.00
12.00 – 14.30 14.30 – 15.15 15.15 – 17.15
17.15 – 19.30 19.30 – 23.00
23.00 – 23.30 23.30 – 04.30 | Subuh dan tadarrus makna Or-di-ka Eksplorasi Dan Elaborasi Pendidikan dan Pencerahan Praktek Pendidikan Pencerahan dan Pembebasan Solmakis Sholat Ashar Analisis Pendekatan Transformatif Dalam Gerakan Sosial Isdishoma Ekspolaris dan Diskusi : Falsafah Pergerakan dan perkaderan IPM Tadarrus Sastra Larut dalam pelukan malam | Semua
Semua Fasilitator dan Peserta
Romo Wahono
Semua Semua Dr. Muslim Abdurrahman
Semua Fasilitator dan Peserta
Fasilitator dan Peserta Semua |
Hari VI | 04.30 – 06.00
06.00 – 08.30 08.30 – 09.30
09.30 – 12.00 12.00 – 14.30 14.30 – 15.15 15.15 – 17.15
17.15 – 19.30 19.30 – 23.00
23.00 – 23.30 23.30 – 04.30 | Subuh dan tadarrus makna Or-di-ka Eksplorasi Dan Elaborasi Prinsip-prinsip Dasar Perkaderan IPM Workshop Perkaderan Solmakis Sholat Ashar Workshop Perkaderan IPM Isdishoma Mengembangkan Teknik-teknik pengelolaan Pelatihan atau Perkaderan Tadarrus Sastra Larut dalam pelukan malam | Semua
Semua Fasilitator dan Peserta
Fasilitator dan peserta Semua Semua Fasilitator dan Peserta
Semua Drs. Yasri Sulaeman, M.Si
Fasilitator dan Peserta Semua |
Hari VII | 04.30 – 06.00
06.00 – 08.30 08.30 – 09.30
09.30 – 12.00
12.00 – 14.30 14.30 – 15.15 15.15 – 17.15 17.15 – 19.30 19.30 – 23.00 23.00 – 23.30 23.30 – 04.30 | Subuh dan tadarrus makna Or-di-ka Eksplorasi Dan Elaborasi Teknik Perkaderan IPM AMM Dalam Sistem Perkaderan Muhammadiyah Solmakis Sholat Ashar Workshop (lanjutan) Isdishoma Workshop (lanjutan) Tadarrus Sastra Larut dalam pelukan malam | Semua
Semua Fasilitator dan Peserta
Drs.Khoiruddin Bashori, M.Si
Semua Semua Fasilitator dan Peserta Semua Fasilitator dan Peserta Fasilitator dan Peserta Semua |
Hari VIII | 04.30 – 06.00
06.00 – 08.30 08.30 – 09.30 09.30 – 12.00 12.00 – 14.30 14.30 – 15.15 15.15 – 17.15 17.15 – 19.30 19.30 – 21.30 21.30 – 22.00 22.00 – 23.00 23.30 – 04.30 | Subuh dan tadarrus makna Or-di-ka Workshop (lanjutan) Workshop (lanjutan) Solmakis Sholat Ashar Workshop (lanjutan) Isdishoma Workshop (lanjutan) Post Test Penutupan Larut dalam pelukan malam | Semua
Semua Fasilitator dan Peserta Fasilitator dan Peserta Semua Semua Fasilitator dan Peserta Semua Fasilitator dan Peserta Fasilitatr Semua Semua |
Hari IX | 04.30 – 06.00 06.00 – 08.30 08.30 – 12.00
12.00 – 12.30 12.30 – 15.00
15.00 – 17.30 | Subuh dan tadarrus makna Or-di-ka Musyawarah tindak lanjut dan Plan Action Sholat Dhuhur dan Ashar Menikmati suasana alam (tadabbur alam) Kembali ke Solo dan Yogya | Semua Semua Fasilitator dan Peserta
Semua Semua
Semua |
X. PENDAMPINGAN DAN TINDAK LANJUT PELATIHAN
Proses terpenting pasca pelatihan adalah proses tindak lanjut dan pendampingan. Oleh karena itu, pada Pelatihan Kader Madya Taruna Melati III diperlukan langkah-langkah pendampngan dan tindak lanjut sebagai berikut:
1. Pengukuhan Tim Pendampingan
Pimpinan Wilayah atau Pimpinan Daerah menetapkan surat keputusan bagi pendamping pasca pelatihan berdasarkan usulan dari warga belajar.
2. Pendayagunaan
Pendamping pasca pelatihan agar mengikuti prosedur dalam melaksanakan pendampingan sebagai berikut:
a. Melakukan aktifitas pendampingan dengan berinteraksi baik langsung maupun tidak langsung kepada warga belajar secara kontinyu berdasarkan tujuan dan target PK TM III.
b. Mendorong wrga belajar membentuk jaringan informasi berdasarkan agenda yang telah disepakati (leaflet, buletin, jaringan) berkaitan dengan pengembangan wacana dan aktivitas warga belajar untuk mencapai target PK TM III.
c. Memfasilitasi dan mendampingi proses kursus-kursus pasca pelatihan seprti, Kursus Analisis Wacana, Kursus Filsafat, Kursus Jurnalisme Kritis, dll., yang mendukung bagi pancapaian target PK TM III.
3. Aktivitas Pendampingan
Kegiatan pendampingan dapat dilakukan dengan cara:
a. Temu warga belajar untuk memberikan perkembangan informasi masing-masing sebagaimana dalam rencana follow up.
b. Kursus periodik dengan tema sebagaiman yang disepakati oleh kelompok warga belajar dalam rangka mengembangkan wacana dan menambah kemampuan sebagaimana tujuan dan target PK TM III.
c. Bakti Lingkungan yaitu mengagendakan kerja bakti: advokasi, resolusi konflik, pendidikan populer, dll., kepada masyarakat sebagai wahana seruan dan kesadaran moral kader madya.
A. EVALUASI PROSES
Keberhasilan suatu kegiatan pelatihan dapat dinilai dari proses, input dan out put. Untuk Pelatihan Kader Madya Taruna Melati III akan menggunakan evaluasi proses yaitu evaluasi pra pelatihan, pelatihan dan pasca pelatihan. Evaluasi pra pelatihan melalui need assessment dan sosialisasi, waktu pelatihan melalui evaluasi in put (sumatif) yaitu evaluasi yang mengukur tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang disajikan dengan menggunakan instrumen pre dan post kontrak belajar, dan pasca pelatihan melalui uji out put melalui follow up dan dilaporkan melalui yudisium. Adapun parameter keberhasilannya akan diukur melalui :
1. Evaluasi Pra Pelatihan
Evaluasi ini diberikan setelah dilakukannya need assessment dan sosialisasi. Evaluasi di sini dimaksudkan untuk mendapatkan atau menilai kebutuhan materi dalam pelaksanaan pelatihan. Adapun evaluasi pra pelatihan antara lain meliputi:
a. Menilai calon warga belajar bedasarkan analisis kebutuhan kader yang disesuaikan dengan kapasitas kemampuan kader dalam meyerap materi dan kebutuhan calon warga belajar.
b. Uji rencana materi dan metodologi pelatihan melalui workshop fasilitator dengan Pimpinan setempat yang telah memiliki kualifikasi fasilitator.
2. Evaluasi Materi Pelatihan
Keberhasilan Materi Pelatihan akan diukur melalui aspek sbb:
a. Aspek Penilaian Aktifitas dan Pemahaman Waktu Pelatihan.
Fasilitator akan menilai aspek ini , dari segi apakah warga belajar akan dapat memahami materi sesuai dengan kontrak belajar, lalu dapat mengimplementasikan dalam aktifitas-aktifitas selama pelatihan (baik dari segi penugasan,games,Bermain peran,sharing,dll). Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh ilustrasi (mengukur tingkat pengetahuan) sampai sejauhmana tujuan masing-masing materi pelatihan (modul) dapat tercapai. Bahan evaluasinya mencakup semua materi pelatihan yang diberikan.
b. Aspek Instrumentasi (alat bantu) evaluasi.
Untuk dapat mengukur kesempurnaan penilaian maka, dibutuhkan instrumen sbb:
Ø Pree Test (tes awal) & Post Test (tes akhir).
Ø Catatan Harian Peserta
Ø Lembar Evaluasi Materi
Ø Sosiogram
3. Evaluasi Pasca Pelatihan
Keberhasilan suatu pelatihan dalam definisi proses justru sangat ditentukan oleh pasca pelatihan itu sendiri. Evaluasi pasca pelatihan ini meliputi:
a. konsistensi antara agenda follow up yang meliputi: 1) Tugas pribad. 2) Tugas kelompok atau tugas warga belajar pasca pelatihan dengan praktek mereka semua pasca pelatihan.
b. Inovasi, yaitu seberapa jauh warga belajar mampu memberikan pengembangan aktivitas yang mendukung target pelatihan di luar agenda follow up.
XI. PENYELENGGARAAN PELATIHAN
Sebelum penyelenggaraan pelatihan dilaksanakan pastikan semuanya sudah siap mulai dari peserta, pembicara/fasilitator, tempat, bahan-bahan dan sarana penunjang pelatihan seperti plano, spidol, alat peraga dll., sampai dengan konsumsi.
Pada saat pelatihan berlangsung, penyelenggara memantau jalannya pelatihan, menyiapkan daftar hadir dan menyiapkan konsumsi pada saat istirahat. Selama pelaksanaan pelatihan sebaiknya dibuat foto dokumentasi untuk kejadian-kejadian yang mempunyai nilai dokumentasi yang baik, misalnya pada saat simulasi, diskusi acara pembukaan dan penutupan pelatihan.
Untuk kelancaran proses pelatihan diharapkan penyelenggara bekerja sama dengan Majlis Dikdasmen dan atau Majlis PKSDI Muhammadiyah setempat.
XII. PELAPORAN
Panitia penyelenggara harus membuat laporan yang mencakup kegiatan-kegiatan persiapam, pelaksanaan/proses sampai dengan pelatihan itu selesai dilaksanakan, paling lambat 2 minggu setelah selesai pelatihan
Laporan teresebut disampaikan kepada Pinpinan IPM dan Muhammadiyah setingkat, kepada pemberi dana/sponsor dengan ditembuskan kepada Pimpinan di atasnya .
VIII. KUMPULAN MODUL PELATIHAN
Terlampir.
XIII. PENUTUP
Buku ketiga yang berisi tentang Pelatihan Kader Taruna Melati III yang dilengkapi dengan modul ini merupakan pegangan bagi fasilitator dan pendamping tingklat II. Pada pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah tersebut berdasarkan analisis kebutuhan kader setempat.
Buku ketiga ini wajib digunakan melalui metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu harus digunakan secara disiplin dan konsisten. Sifatnya yang lentur menuntut masing-masing level pimpinan dan fasilitator kreatif mengelola pelatihan dengan tetap berpegang pada target dan tujuan masing-masing level pelatihan kader.
MODUL MATERI
PELATIHAN KADER
TARUNA MELATI III
1. MATERI : Orientasi, Personal Introduction dan Kontrak Belajar
Waktu : 120 Menit
Fasilitator/Instruktur : MOT (Master Of Training) dan Co-MOT
Pemateri : -
Perlengkapan : Spidol, Transparansi, Kertas Lebar, OHP
Metode Penyampaian : a. Diskusi Pleno
b. Brainstorming
c. Permainan (Game)
d. Ice Breaker
Materi : a. Apa itu “TARUNA MELATI III (TM III)”
b. Tujuan dilaksanakan training, metode dan materi
c. Penjelasan proses training
d. Peserta saling mengenal dan terbentuk komunitas yang solid
e. Kesepakatan menyesuaikan acara ini
Penjelasan Umum:
Pelatihan Kader Taruna Melati III adalah proses pra-purna dari pengkaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah menuju jenjang kader Madya. PK TM III menekankan pada dua aspek proses, yaitu pertama, penkajian Islam secara kritis dan kedua, pengembangan kemampuan berfikir kritis dan melakukan analisis. Maksud penkajian Islam secara kritis adalah adanya kesadaran kader yang mengkaji fenomena ke-Islaman yang ada dalam kehidupan pribadi dan masyarakat secara kritis, apakah hal itu telah menjadi komimen beragama atau karena Islam turunan tradisi dan budaya. Kajian ini mempergunakan perangkat keilmuan dan tradisi kritis dalam memahami peta keberagamaan masyarakat. Dari sini diharapkan muncul kesadaran beragama sebagai komitmen hidup dan makna hidup. Adapun maksud dari pengembangan kemampuan berfikir kritis dan melakukan analisis adalah upaya pengolahan, penyucian, dan pembentukan konstruksi metodologi berfikir kader berdasarkan metodologi kritis yang mendukung penguatan kemampuan analisis sosial dalam memahami peta sosial dan budaya di masyarakat.
Pelatihan Kader Taruna Melati III dalam rangka mencapai tujuannya mengandung empat proses penting: Pertama, need assessment kader di tempat masing-masing, kedua, sosialisasi dan rekruitment, ketiga, proses pelatihan, dan keempat, follow up. Masing-masing proses memiliki tahapan dan mekanismenya sendiri-sendiri yang disesuaikan berdasarkan target dan tujuan dar pelatihan dan jenjang pengkaderan IPM.
Pelatihan Kader Taruna Melati III menggunakan model pelatihan yang lebih menekankan pada aspek conscientization atau penyadaran, yaitu penyadaran akan pentingnya berfikir kritis untuk memetakan gerakan Islam sehingga memiliki cara pandang strategis dalam menggerakkan Islamdi masyarakat. Dengan demikian proses pelatihan ditekankan pada proses humanizing, workshop metodologi dan praktek untuk mencapai target dan tujuan.
- Orientasi dan Kontrak Belajar (60 Menit)
1. Tujuan
Ø Peserta dan Fasilitator mempunyai visi, pandangan yang sama tentang arah dan stressing pengkaderan.
Ø Terciptanya kesepahaman antar peserta dengan fasilitator yang diwujudkan dalam kontrak belajar, sehingga akan tercipta kontrol antara peserta dan instruktur.
2. Pengantar
Ø Fasilitator membuka perbincangan dengan mengajak peserta merefleksikan hasil bagaimana sesungguhnya persoalan-persoalan perkaderan dalam IPM, dan bertanya apa yang harus kita dapatkan dalam PK TM III ini.
Ø Fasilitator memaparkan tujuan diadakannya training kali ini berdasarkan hasil need assessment selama pra pelatihan berlangsung. Selain itu menjelaskan bahwa pelatihan ini berdasarkan keinginan para calon warga belajar melalui proses yang panjang. Untuk mendukung target fasilitator mengajak mensepakati bersama menejemen forum untuk mencapai target sebagaimana yang telah disepakati bersama.
Ø Setelah cukup. Fasilitator meminta pendapat peserta dengan metode brainstroming tentang harapan peserta terhadap pelatihan ini. Dengan diikuti pemetaan konsekwensi-konsekwensi dari harapan tersebut.
Ø Setelah dipandang cukup. Fasilitator menutup sessi ini dengan mengambil konklusi bersama sebagai wujud telah terciptanya kesamaan visi diantara peserta dan peserta-instruktur.
- Personal Introduction (60 Menit)
1. Tujuan
Ø Terciptanya sebuah komunitas pelatihan yang saling mengenal diantara satu peserta dengan peserta lainnya.
Ø Terciptanya komunitas yang familiar, egaliter dan penuh keakraban sehingga mampu menghilangkan rasa canggung peserta.
2. Pengantar
Ø Fasilitator memberikan pengantar dengan memulai perbincangan yang berupaya untuk memberikan kesadaran kepada peserta bahwa diantara mereka belum saling mengenal. Dan menegaskan bahwa perkenalan diantara peserta pelatihan merupakan kunci utama bagi sebuah pelatihan/pengaderan.
Ø Peserta diminta untuk berdiri dan membentuk lingkaran. Suasana di arahkan agar terbangun keakraban dan santai. Hindarkan terciptanya pengelompokan peserta yang sudah kenal sebelumnya.
Ø Kemudian semua peserta diminta untuk ke kanan dan ke kiri untuk memperhatikan teman sampingnya dan dilanjutkan untuk saling menukarkan informasi tentang nama, alamat/asal, pendidikan, hobi dan lain sebagainya.
Ø Setelah para peserta saling mengenal teman disampingnya, Fasilitator mencoba membagi peserta dengan beberapa kelompok dan setiap peserta diharapkan saling memperkenalkan kembali dalam kelompok tersebut. Kemudian instruktur menugaskan setiap kelompok untuk memilih kata yang disepakati bersama. Setelah itu anggota kelompok-kelompok tersebut diacak dan bentuk kelompok-kelompok baru. Dari kata-kata yang terkumpul tersebut setiap kelompok diharapkan berdiskusi untuk menyusunnya menjadi sebuah kalimat dan dipresentasikan kepada forum.
2. MATERI I : Falsafah manusia dan orang beragama
Waktu : 120 Menit ( 08.30 – 12.00 )
Instruktur :
Pembicara : ?
Metode Penyampaian : Ceramah, Dialog dan Ekspolrasi Ide
Perlengkapan : Spidol, transparansi, OHP
Tujuan Materi : a. Peserta memahami sesungguhnya apa yang
disebut manusia.
b. Peserta mengetahui dan memahami tentang konsep dasar manusia
c. Peserta dapat mengetahui dan memahami mengapa orang harus beragama
Eksplorasi Ide ( 30 Menit sebelum Materi)
Ø Fasilitator menjelaskan tujuan diberikannya materi Falsafah Manusia dan orang beragama
Ø Fasilitator membuka perbincangan diantara peserta dengan mengajak peserta untuk mendiskusikan secara global tema yang akan dikaji oleh pembicara.
Ø Dengan metode brainstorming, diharapkan seluruh peserta dapat menyampaikan refleksinya untuk materi tersebut.
Ø Fasilitator terus menggerakkan peserta kepada pertanyaan seputar materi Falsafah Manusia dan orang beragama, tanpa harus mendapatkan jawaban atas persoalan yang dimunculkannya.
Ceramah Materi
Ø Fasilitator mengawali pembicaraan dengan membuka penyampaian materi, kemudian mempersilahkan pembicara untuk menyampaikan materinya.
Ø Selama penyampaian materi, Fasilitator berkewajiban mengamati kondisi peserta.
Ø Setelah pembicara selesai menyampaikan materinya, instruktur mendialogkan ulasan materi dan meminta tanggapan dari peserta.
Ø Sebelum ditutup, instruktur melakukan penyimpulan terhadap materi.
3. MATERI II : IDEOLOGI ANSOS
Waktu : 15.15 – 17.15 dan 19.30 – 23.00
Instruktur :
Pembicara :
Metode Penyampaian : Ceramah, Dialog dan Ekspolrasi Ide
Perlengkapan : Spidol, transparansi, OHP
Tujuan Materi : a.Peserta memahami wacana analisis sosial.
b.Peserta mengetahui dan memahami pentingnya ansos dalam memahami dan memetakan masalah-masalah social.
c. Peserta memahami tentang idologi ansos untuk memetakan persoalan-persoalan sosial.
Ceramah Materi
Ø Fasilitator mengawali pembicaraan dengan membuka penyampaian materi, kemudian mempersilahkan pembicara untuk menyampaikan materinya.
Ø Selama penyampaian materi, fasiolitator berkewajiban mengamati kondisi peserta.
Ø Setelah pembicara selesai menyampaikan materinya, fasilitator mendialogkan ulasan materi dan meminta tanggapan dari peserta.
Ø Sebelum ditutup, fasilitator melakukan penyimpulan terhadap materi.
4. MATERI III : METODOLOGI ANSOS
Waktu : 120 Menit ( 08.30 – 12.00 dan 14.30 – 17.00 )
Instruktur :
Pembicara :
Metode Penyampaian : Ceramah, Dialog
Perlengkapan : Spidol, transparansi, OHP
Tujuan Materi : a. Peserta mampu memahami tentang metodologi analisis sosial.
b. Peserta dapat menggunakan metode tersebut untuk menganalisa persoalan-persoalan social
Ceramah Materi
Ø Fasilitator mengawali pembicaraan dengan membuka penyampaian materi, kemudian mempersilahkan pembicara untuk menyampaikan materinya.
Ø Selama penyampaian materi, Fasilitator berkewajiban mengamati kondisi peserta.
Ø Setelah pembicara selesai menyampaikan materinya, Fasilitator mendialogkan ulasan materi dan meminta tanggapan dari peserta.
Ø Sebelum ditutup, Fasilitator melakukan penyimpulan terhadap materi.
Eksplorasi Ide ( 30 Menit sebelum Materi)
Ø Fasilitator menjelaskan tujuan diberikannya materi Metodologi Ansos
Ø Fasilitator membuka perbincangan diantara peserta dengan mengajak peserta untuk mendiskusikan secara global tema yang akan dikaji oleh pembicara.
Ø Dengan metode brainstorming, diharapkan seluruh peserta dapat menyampaikan refleksinya untuk materi tersebut.
Ø Fasilitator terus menggerakkan peserta kepada pertanyaan seputar materi Metodologi Ansos, tanpa harus mendapatkan jawaban atas persoalan yang dimunculkannya.
5. MATERI IV : Falsafah Pendidikan
Waktu : 09.30 – 12.00
Instruktur :
Pembicara :
Metode Penyampaia : Ceramah, Dialog dan Ekspolrasi Ide
Perlengkapan : Spidol, transparansi, OHP
Tujuan Materi : a. Peserta mampu memahami pengertian pendidikan secara
mendasar
b.Peserta mampu memahami sesungguhnya apa makna pendidikan
dalam konteks rekayasa sosial
c. Peserta dapat mengetahui dan memahami dan mengkritisi secara objektif pendidikan yang selama ada di sekitar kita.
Ceramah Materi
Ø Fasilitator mengawali pembicaraan dengan membuka penyampaian materi, kemudian mempersilahkan pembicara untuk menyampaikan materinya.
Ø Selama penyampaian materi, fasilitator berkewajiban mengamati kondisi peserta.
Ø Setelah pembicara selesai menyampaikan materinya, instruktur mendialogkan ulasan materi dan meminta tanggapan dari peserta.
Ø Sebelum ditutup, instruktur melakukan penyimpulan terhadap materi.
6. MATERI V : Nalar Kritis Gerakan Muhammadiyah Untuk Transformasi Sosial
Waktu : 15.15 – 17.15
Instruktur :
Pembicara :
Metode Penyampaian : Ceramah, Dialog
Perlengkapan : Spidol, transparansi, OHP
Tujuan Materi : a. Peserta mampu memahami bagaimana gerakan dan komitmen pemberdayaan Muhammadiyah sekarang ini.
b. Peserta mengetahui dan memahami stratregi gerakan Muhammadiyah untuk melakukan Transformasi social.
Ceramah Materi
Ø Fasilitator mengawali pembicaraan dengan membuka penyampaian materi, kemudian mempersilahkan pembicara untuk menyampaikan materinya.
Ø Selama penyampaian materi, Fasilitator berkewajiban mengamati kondisi peserta.
Ø Setelah pembicara selesai menyampaikan materinya, Fasilitator mendialogkan ulasan materi dan meminta tanggapan dari peserta.
Ø Sebelum ditutup, instruktur melakukan penyimpulan terhadap materi.
6. MATERI VI : ANALISIS KONTEKS NILAI-NILAI DASAR PERGERAKAN IPM
Waktu : 19.30 – 23.00
Instruktur :
Pembicara :
Metode Penyampaian : Ceramah, Dialog dan Ekspolrasi Ide
Perlengkapan : Spidol, transparansi, OHP
Tujuan Materi : a. Peserta mampu mengetahui dan memahami
visi baru IPM dalam menatap masa depan.
b. Peserta dapat melakukan analisis sesungguhnya sejauhmana nilai-nilai dasar pergerakan IPM berpengaruh terhadap gerakan IPM secara umum.
c. Peserta dapat membuat langkah-langakah strategis untuk membumikan nilai-nilai dasar pergerakan IPM.
Ceramah Materi
Ø Fasilitator mengawali pembicaraan dengan membuka penyampaian materi, kemudian mempersilahkan pembicara untuk menyampaikan materinya.
Ø Selama penyampaian materi, Fasilitator berkewajiban mengamati kondisi peserta.
Ø Setelah pembicara selesai menyampaikan materinya, instruktur mendialogkan ulasan materi dan meminta tanggapan dari peserta.
Ø Sebelum ditutup, Fasilitator melakukan penyimpulan terhadap materi.
7. MATERI VI : PRAKTEK PENDIDIKAN PENCERAHAN DAN PEMBEBASAN
Waktu : 09.30 – 12.00
Instruktur :
Pembicara :
Metode Penyampaian : Ceramah, Dialog dan Ekspolrasi Ide
Perlengkapan : Spidol, transparansi, OHP
Tujuan Materi : a. Peserta mengetahui seperti apa pendidikan pencerahan dan pembebasan
b.Peserta dapat memahami praktek-praktek pendidikan pencerahan dan pembebasan
c. Peserta dapat mengkonversikan praktek pendidikan pencerahan dan pembebasan dalam konteks Sistem Perkaderan IPM.
Eksplorasi Ide ( 30 Menit sebelum Materi)
Ø Fasilitator menjelaskan tujuan diberikannya materi Praktek Pendidikan Pencerahan dan Pembebasan.
Ø Fasilitator membuka perbincangan diantara peserta dengan mengajak peserta untuk mendiskusikan secara global tema yang akan dikaji oleh pembicara.
Ø Dengan metode brainstorming, diharapkan seluruh peserta dapat menyampaikan refleksinya untuk materi tersebut.
Ø Instruktur terus menggerakkan peserta kepada pertanyaan seputar materi tersebut, tanpa harus mendapatkan jawaban atas persoalan yang dimunculkannya.
Ceramah Materi
Ø Fasilitator mengawali pembicaraan dengan membuka penyampaian materi, kemudian mempersilahkan pembicara untuk menyampaikan materinya.
Ø Selama penyampaian materi, Fasilitator berkewajiban mengamati kondisi peserta.
Ø Setelah pembicara selesai menyampaikan materinya, Fasilitator mendialogkan ulasan materi dan meminta tanggapan dari peserta.
Ø Sebelum ditutup, Fasilitator melakukan penyimpulan terhadap materi.
8. MATERI VII : ANALISIS PENDEKATAN TRANSFORMASI DALAM GERAKAN SOSIAL
Waktu : 15.15 – 17.15 WIB
Instruktur :
Pembicara :
Metode Penyampaian : Ceramah, Dialog dan Ekspolrasi Ide
Perlengkapan : Spidol, transparansi, OHP
Tujuan Materi : a. Peserta memahami apa itu pendekatan transformasi dalam gerakan sosial
b. Peserta memahami bagaimana analisis pendekatan transformasi dalam gerakan sosial.
c. peserta dapat memotret gerakan IPM dalam perspektif analisis pendekatan transformasi.
Ceramah Materi
Ø Fasilitator mengawali pembicaraan dengan membuka penyampaian materi, kemudian mempersilahkan pembicara untuk menyampaikan materinya.
Ø Selama penyampaian materi, fasilitator berkewajiban mengamati kondisi peserta.
Ø Setelah pembicara selesai menyampaikan materinya, Fasilitator mendialogkan ulasan materi dan meminta tanggapan dari peserta.
Ø Sebelum ditutup, Fasilitator melakukan penyimpulan terhadap materi.
9. MATERI X :MENGEMBANGKAN TEKNIK-TEKNIK PENGELOLAAN
PELATIHAN ATAU PERKADERAN
Waktu : 19.30 – 23.00
Instruktur :
Pembicara :
Metode Penyampaian : Ceramah, Dialog dan Ekspolrasi Ide
Perlengkapan : Spidol, transparansi, OHP
Tujuan Materi :a.Peserta dapat memahami teknik-teknik pengelolaan pelatihan.
b.Peserta dapat mengkonversikan teknik-teknik tersebut dalam pelatihan/perkaderan IPM
c. Peserta dapat mempraktekan teknik-teknik tersebut.
Ceramah Materi
Ø Fasilitator mengawali pembicaraan dengan membuka penyampaian materi, kemudian mempersilahkan pembicara untuk menyampaikan materinya.
Ø Selama penyampaian materi, Fasilitator berkewajiban mengamati kondisi peserta.
Ø Setelah pembicara selesai menyampaikan materinya, Fasilitator mendialogkan ulasan materi dan meminta tanggapan dari peserta.
Ø Sebelum ditutup, Fasilitator melakukan penyimpulan terhadap materi.
10. MATERI XI : AMM DALAM SISTEM PERKADERAN
MUHAMMADIYAH
Waktu : 09.30 – 12.00
Instruktur :
Pembicara :
Metode Penyampaian : Ceramah, Dialog dan Ekspolrasi Ide
Perlengkapan : Spidol, transparansi, OHP
Tujuan Materi : a. Peserta dapat memahami posisi AMM dalam perkaderan Muhammadiyah
b. Peserta dapat memahami urgensi AMM dalam hal ini IPM dalam perkaderan Muhammadiyah.
c. Peserta dapat memotret model perkaderan AMM yang ideal guna menjawab tantang masa depan.
Ceramah Materi
Ø Fasilitator mengawali pembicaraan dengan membuka penyampaian materi, kemudian mempersilahkan pembicara untuk menyampaikan materinya.
Ø Selama penyampaian materi, Fasilitator berkewajiban mengamati kondisi peserta.
Ø Setelah pembicara selesai menyampaikan materinya, Fasilitator mendialogkan ulasan materi dan meminta tanggapan dari peserta.
Ø Sebelum ditutup, Fasilitator melakukan penyimpulan terhadap materi.
LAMPIRAN